Jalan sepanjang 6 Km lebih yang telah dibangun Satgas TMMD ke-116 Kodim 0204/Deliserdang, benar-benar memberi banyak manfaat kepada semua pihak.
Tidak terkecuali bagi pelajar di Desa Pergulaan di Kecamatan Sei Rampah maupun Desa Sukasari di Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
Seperti pengakuan Kuwin Nabila, siswi SMAN 2 Sei Rampah kepada personil Satgas TMMD Kodim Deliserdang, Sabtu (3/6/2023) kemarin.
Sepulang sekolah sekitar pukul 14.30 Wib, Kuwin Nabila yang tengah melintasi jalan yang baru dibangun Satgas TMMD Kodim Deliserdang itu, mengaku gembira dan bahagia.
"Senang sekali saya, pak. Jalan ini membuat saya dan teman-teman tidak takut lagi terlambat ke sekolah," ucapnya dengan penuh antusias.
Dari penuturan anak pertama dari tiga bersaudara itu, sejak jalan di desa itu belum dibangun Satgas TMMD Kodim Deliserdang, mereka kerap telat masuk ke sekolah.
Penyebab keterlambatan karena kondisi jalan yang dilalui rusak di sana-sini. Lobang dengan kedalaman 10 hingga 15 cm, banyak ditemui di jalan sepanjang 6 Km tersebut.
Belum lagi saat setelah diguyur hujan. Maka kondisi jalan semakin parah, karena digenangi air dan permukaan badan jalannya licin.
Akibatnya, meskipun pagi-pagi sekali Kuwin Nabila sudah berangkat dari rumah, tetap saja ada rasa khawatir di dalam dirinya tidak bisa tepat waktu sampai ke sekolah.
"Dulu saya dan kawan-kawan dari Desa Pergulaan ini kerap telat masuk sekolah. Tapi, sejak seminggu terakhir setelah jalan ini dibangun, kami tak pernah lagi telat. Jadinya senang sekalilah, pak," ungkap gadis 16 tahun ini dengan tersenyum.
Dari tempat terpisah, Perwira Pengawas TMMD Kodim Deliserdang, Kapten Inf Slamet Hidayat mengakui, salah satu tujuan pembangunan jalan sepanjang 6.016 x 4,5 meter ini adalah untuk mempersingkat waktu tempuh warga dari dua desa (Pergulaan dan Sukasari) ke ibukota kabupaten di Sei Rampah.
Sebelumnya, warga harus menghabiskan waktu satu hingga 1,5 jam untuk ke Sei Rampah. Padahal jaraknya tidak terlalu jauh. Namun karena akses jalan yang buruk, mengakibatkan waktu tempuh dari dua desa ke Sei Rampah menjadi lebih lama.
"Setelah jalan dibangun, waktu tempuh menjadi lebih singkat, sekitar 30 menit untuk sampai ke Sei Rampah. Alhasil, mobilitas orang dan barang menjadi lebih meningkat dibanding sebelum jalan dibangun," ucap Kapten Slamet.