Dandim Hadiri Kesiapan Bencana Alam Karhutla

Dandim 0204/DS, Letkol Kav Jacky Yudhantara, S.Sos, M.Han menghadiri kegiatan apel kesiapan Antisipasi Bencana Alam Karhutla 2022 yang berlangsung di Lapangan Sport Center Mapolresta Deli Serdang, Sumut, Jumat (12/08/22).

Dalam kegiatan tersebut Bupati Deli Serdang, diwakili Wakil Bupati Deli Serdang, H. Muh. Ali Yusuf Siregar dalam sambutannya apel persiapan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2022 yang diselenggarakan secara serentak di seluruh kabupaten kota Provinsi Sumatera Utara. 

Dikatakannya, bahwa apel kesiapan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan ini merupakan satu tahapan penting untuk mengingatkan kita akan perlunya upaya untuk memelihara kelestarian hutan dan lahan yang ada di Indonesia hal ini terutama karena Indonesia merupakan paru-paru dunia ketiga. 

Berdasarkan data tersebut 2021 setelah negara Brazil dan punggung yang menunjukkan bahwa upaya menjaga kelestarian hutan dan lahan Indonesia merupakan bagian dari upaya menjaga ketertiban dunia oleh karena itu melalui kegiatan ini diharamkan menjadi satu Trigger untuk memastikan Kesiap siagaan  seluruh pemangku kepentingan mulai dari pemerintah daerah TNI Polri dan seluruh instansi yang terkait serta organisasi pencinta lingkungan baik pada aspek personil maupun sarana dan prasarana dalam rangka mencegah dan menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Provinsi Sumatera Utara.

Begitu sehubungan akan berlangsungnya  pembukaan kolom internasional tahun 2020 dan di Bali Presiden Jokowi telah memaparkan bahwa secara umum Indonesia telah berhasil menurunkan kebakaran hutan dari 2,6 juta menjadi 358.000 hektar pada tahun 2021 namun demikian kondisi tersebut berperan penting terbalik dengan penanganan Karhutla di Provinsi Sumatera Utara.

Berdasarkan data yang ada pada semester 1 Tahun 2022 terdapat 206 Hotspot dan 156 kejadian kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumatera Utara hal tersebut mengalami peningkatan sejumlah 36 titik bila dibandingkan dengan semester 1 tahun 2021.

Dikatakannya, disamping itu jumlah hotspot tersebut juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan apabila dibandingkan dengan bulan sebelumnya di mana pada bulan Juni 2022 terdapat Hotspot 14 titik sementara pada bulan Juli 2022 sejumlah 146 titik atau mengalami kenaikan 942%.

“Adapun wilayah timur 2022 antara lain Kabupaten Tapanuli Utara 37 titik Kabupaten Tapanuli tengah 23. Labuhan Batu 20 Titik, Kabupaten Toba 18. Dan kabupaten Tapanuli Selatan 5 titik,” ucapnya. 

Selain itu, sambungnya lagi peningkatan Spot yang cukup tinggi Selanjutnya terjadi dalam beberapa hari terakhir di mana terdapat 212 titik yang tersebar di wilayah Provinsi Sumatera Utara untuk periode 1 sampai dengan 9 Agustus 2022.

Para Peserta Apel yang saya hormati dan saya banggakan Saya menyadari bahwa upaya penanganan kebakaran Indonesia diantaranya yaitu faktor alam dan faktor manusia baik yang dilakukan dengan sengaja kelalaian ataupun karena motif ekonomi seperti untuk membuka lahan Selain faktor diatas Provinsi Sumatera Utara sendiri memiliki wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan yaitu dengan keberadaan hutan seluas 3,7 juta dan lahan gambut seluas 261 ribu Ha keberadaan lahan gambut mengalami kerentanan kebakaran hutan dikarenakan memiliki potensi karbon yang mudah terbakar di Provinsi Sumatera Utara lahan gambut tersebar di pada beberapa wilayah di antaranya yaitu Kabupaten Labuhan Batu,  Padang lawas, Padang Lawas Utara, Madinah, Dairi dan Asahan.

Dengan berbagai faktor tersebut di atas tentunya penanganan kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumatera Utara tidaklah mudah namun demikian tantangan tersebut harus kita hadapi bersama karena akan berdampak luas terhadap kehidupan masyarakat, dari sisi ekonomi berdasarkan data kerugian Indonesia akibat kebakaran hutan dan lahan sepanjang tahun 2019 mencapai 72,95 triliun Rupiah Akibat terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan pada delapan provinsi. 

Dampak ekonomi lainnya yaitu terjadinya penghentian operasional bandara udara sehingga memutus akses mobilitas masyarakat.

Selain berdampak terhadap perekonomian kebakaran hutan dan Lahan juga berpengaruh terhadap kondisi kesehatan masyarakat tercatat pada bulan September tahun 2019 lebih dari 900.000 orang mengalami gangguan pernapasan sebagai dampak kebakaran hutan juga menyebabkan terganggunya ekosistem dan kerusakan lingkungan.

Wakil Bupati Deli Serdang juga menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada seluruh personil dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sumatera Utara. 

Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakapolres AKBP Agus Sudiarso, S.IK beserta Jajaran, Kalak BPBD Kabupaten Deli Serdang, Jeniver Reynold Marbun, ST, M.Si, Kasatpol PP Kabupaten Deli Serdang, Marzuki, S.Sos beserta staf, Kadis Damkar dan Penyelamatan Kabupaten Deli Serdang Kurnia Boloni Sinaga, S.STP, M.AP beserta Jajaranl, Kadis DLH kabupaten Deli Serdang Artini S Marpaung dan Personil Polisi Kehutanan Binsar Sirait beserta rekan. 

No comments:

Post a Comment