Bencana banjir bandang ini menyebabkan empat orang meninggal dunia, serta dua warga lainnya belum ditemukan dan masih terus dilakukan pencarian hingga siang ini oleh tim gabungan yang terdiri dari yang terdiri dari personil Koramil 0204-03/Sibolangit, Kodim 0204/Deli Serdang, BPBD, BNPB, Basarnas, dan Kepolisian.
Peristiwa ini juga menyebabkan 10 orang warga mengalami luka-luka, dan kerusakan pada empat unit rumah, satu Gereja GBKP, dan empat unit sepeda motor milik warga.
Dandim menjelaskan, pencarian korban yang belum ditemukan dengan menggunakan alat berat backhoe.
"Seluruh tim gabungan bahu membahu melakukan pencarian dengan menyusuri aliran sungai yang dihantam banjir bandang. Mudah-mudahan kedua korban hilang bisa segera ditemukan," ucap Dandim.
Dua korban hilang atas nama Budi Utama Simanjuntak (30), warga Desa Salabulan, dan Gerge Barus (40), warga Lau Cih Medan.
Sedangkan dari empat korban meninggal dunia, yakni Kartini br Sitepu (65 tahun/warga Desa Martelu), Celsi Nadinda Rahel Simanjuntak (3 tahun/warga Desa Salabulan), dan Serta br Ginting (78 tahun/warga Desa Salabulan, baru satu yang dilaporkan sudah dikebumikan. Yakni atas nama Perdamenta (35 tahun/warga Lau Cih Medan).
"Selain proses evakuasi dan pencarian, tim gabungan juga terus melakukan pembersihan jalan menuju lokasi banjir bandang untuk lebih mudah diakses," jelas Dandim.
Tampak hadir di lokasi, antara lain Camat Sibolangit, Hesron T Girsang, AP, MSi, Danramil 0204-03/Sibolangit, Kapten Inf Aris, Kapolsek Pancur Batu, AKP Dr Krisnat, SE, Kepala Desa Martelu, Ernalem Tarigan, Kepala Desa Bukum, Kombri Martinus, serta pihak terkait lainnya.
No comments:
Post a Comment