Giat Non Fisik TMMD 116 Kodim Deliserdang, Bahaya Terorisme dan Radikalisme Juga Bisa Sebabkan Bencana Non Alam

 

Bahaya terorisme dan radikalisme ternyata tidak hanya kepada pudarnya kesadaran bela negara,  nasionalisme dan cinta tanah air, tapi juga bisa berdampak terjadinya bencana non alam. 


Hal ini disampaikan Staf BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Pemkab Serdang Bedagai, Marnangkok Gultom saat mengisi materi sosialisasi Bahaya Terorisme dan Radikalisme yang digelar Satgas TMMD ke-116 Kodim 0204/Deliserdang di Aula Kantor Desa Cinta Kasih, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Kamis (25/5/2023).


"Bencana non alam oleh tindakan terorisme itu seperti rusaknya bangunan gedung akibat ledakan bom dan sejenisnya yang dilakukan dengan tujuan membuat teror," ucap Gultom. 


Karena itu, dirinya sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini, yang tidak saja untuk mencegah masuknya paham-paham kiri ke wilayah desa, tetapi juga bisa memberi pemahaman dari bahaya lain akibat terorisme dan radikalisme itu.


Dalam kegiatan ini, tampil sebagai pemateri utama adalah Serda Ranggali dari Kodim 0204/Deliserdang.


Berbagai penjelasan dan contoh diuraikan Serda Ranggali yang tujuannya untuk membangun kesadaran bernegara dan berbangsa Indonesia yang satu kepada segenap elemen masyarakat di Desa Cinta Kasih.


Satgas TMMD 116 Kodim Deliserdang Bekali Warga Pemahaman Bahaya Terorisme dan Radikalisme

 


Satgas TMMD ke-116 Kodim 0204/Deliserdang terus berupaya membangun kesadaran bernegara dan berbangsa Indonesia yang satu kepada warga di lokasi sasaran fisik di Desa Cinta Kasih, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. 


Salah satu upaya itu dengan menggelar sosialisasi bahaya Terorisme dan Radikalisme yang digelar di Aula Kantor Desa Cinta Kasih, Kamis (25/5/2023).


Tampil sebagai pemateri, Serda Ranggali dari Kodim 0204/Deliserdang dengan dihadiri Babinsa Koramil 0204-10/Sei Rampah, Staf BPBD Kabupaten Serdang Bedagai, para perangkat desa dan warga masyarakat setempat.


Mengawali paparannya, Serda Ranggali mengulas mengapa paham radikalisme sangat berbahaya?


Dikatakannya, adanya sikap radikalisme ini bisa berdampak buruk pada persatuan dan kesatuan yang sudah ada. Bahkan radikalisme juga bisa menjadi teror atau kekerasan hingga ketakutan pada masyarakat.


"Paham radikalisme ini membuat seseorang melakukan keinginannya dengan segala macam cara termasuk kekerasan," jelasnya.


Lantas, apa yang dimaksud dengan terorisme dan radikalisme itu? Diuraikan Serda Ranggali, terorisme tidak bisa lepas dari radikalisme. 


"Teroris itu tindakannya. Sementara radikalisme adalah paham yang merupakan fase menuju terorisme. Radikalisme cenderung menjiwai aksi terorisme," ungkapnya. 


Radikalisme bisa dipengaruhi oleh faktor permasalahan ekonomi. Karena manusia akan berusaha sekeras mungkin untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk menyebarkan suatu paham atau ideologi dengan cara kekerasan


Untuk itu, sosialisasi ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan pengetahuan warga serta bagaimana tetap menjaga situasi kondisi yang kondusif terhadap gangguan dan ancaman radikalisme yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban di masyarakat desa.


"Melalui sosialisasi ini, warga dan para perangkat desa diharapkan dapat mendeteksi dini hal-hal yang berkaitan dengan paham radikal dan terorisme tersebut sehingga dapat mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan,” terangnya.


Kepada semua komponen di wilayah Desa Cinta Kasih, Serda Ranggali mengajak untuk tidak acuh tak acuh terhadap bahaya radikalisme dan terorisme di sekitarnya.


“Masalah radikalisme atau terorisme ini merupakan persoalan yang serius. Oleh karenanya dibutuhkan kewaspadaan dari semua pihak tanpa terkecuali dengan berperan aktif melakukan pencegahan dari diri sendiri, keluarga, dusun/RT/RW dan lingkungan di atasnya," urai Serda Ranggali. 


Gerak Cepat Satgas TMMD Kodim Deliserdang Cegah Terorisme dan Radikalisme Masuk Desa

  



Satgas TMMD ke-116 Kodim 0204/Deliserdang kembali melaksanakan kegiatan non fisik berupa sosialisasi bahaya terorisme dan radikalisme kepada warga Desa Cinta Kasih, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Kamis (25/5/2023).


Sosialisasi yang digelar di Aula Kantor Desa Cinta Kasih itu bertujuan tidak saja untuk mencegah terorisme dan radikalisme berkembang di wilayah desa, tetapi juga menghindari warga desa terpengaruh oleh paham-paham kiri yang bertentangan dengan Ideologi Pancasila dan UUD 1945.


Tampil sebagai pemateri dalam kegiatan ini adalah Serda Ranggali dari Kodim 0204/Deliserdang.


Dalam paparannya, Serda Ranggali berharap melalui sosialisasi ini dapat menambah pemahaman dan pengetahuan warga serta bagaimana tetap menjaga situasi kondisi yang kondusif terhadap gangguan dan ancaman radikalisme yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban di  masyarakat desa.


"Melalui sosialisasi ini, warga dan para pengamat desa diharapkan dapat mendeteksi dini hal-hal yang berkaitan dengan paham radikal dan terorisme tersebut sehingga dapat mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan,” terangnya.


Untuk itu, Serda Ranggali mengajak semua komponen di wilayah Desa Cinta Kasih untuk tidak acuh tak acuh terhadap bahaya radikalisme dan terorisme di sekitarnya.


“Masalah radikalisme atau terorisme ini merupakan persoalan yang serius. Oleh karenanya dibutuhkan kewaspadaan dari semua pihak tanpa terkecuali dengan berperan aktif melakukan pencegahan dari diri sendiri, keluarga, dusun/RT/RW dan lingkungan di atasnya," urai Serda Ranggali. 


Turut hadir di acara, antara lain Babinsa Koramil 0204-10/Sei Rampah, Staf BPBD Kabupaten Serdang Bedagai, perangkat desa Cinta Kasih dan pihak terkait lainnya.

Tinggal 15 Hari Lagi, Satgas TMMD Kodim Deliserdang Terus Kebut Pekerjaan Fisik


 Waktu yang tersisa hingga dead line TMMD ke-116 Kodim 0204/Deliserdang pada Kamis, 8 Juni 2023, tinggal 15 hari lagi. 


Untuk itu, personil Satgas tidak lagi berleha-leha, karena herus mempercepat proses pekerjaan pembangunan sarana dan prasarana fisik yang ada di Desa Pergulaan, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, agar cepat selesai dengan kualitas yang baik.


Seperti hari ini, Kamis (25/5/2023). Sejumlah personil Satgas kembali merapikan bekas pekerjaan TPT (Tanggul Penahan Tanah) yang sudah selesai dibangun.


"Pekerjaan merapikan ini juga tak kalah penting nilainya. Karena berkaitan dengan estetika (keindahan)," ucap Perwira Pengawas TMMD, Kapten Inf Yudhi Candra dari lokasi. 


Adapun pekerjaan merapikan yang dilakukan adalah membersihkan rumput liar yang tumbuh di sekitar bangunan TPT, termasuk memadatkan tanah. 


"Pekerjaan ini tampak sepele, namun tetap harus dilakukan agar lebih indah saat dilakukan peresmian," ujar Kapten Yudhi.


Saat ini, pekerjaan TPT sudah mencapai 80 persen atau sekitar 57,6 meter dari total 72 meter. 


Kapten Yudhi memastikan, progres pekerjaan akan didorong terus hingga dalam beberapa hari ke depan sudah bisa rampung 100 persen dengan kualitas yang baik. 


"Kita tidak ingin TPT yang dibangun ini hanya sekadar asal jadi, tapi benar-benar berkualitas, sehingga daya tahan dan masa pakaian akan lebih lama," ungkapnya.


Ikhtiar dan Kerja Keras Satgas TMMD Kodim Deliserdang Mantapkan Konstruksi TPT Sepanjang 72 Meter


 Dengan semangat yang tak pernah kendor, personil Satgas TMMD ke-116 Kodim 0204/Deliserdang terus berikhtiar dan bekerja keras memantapkan konstruksi TPT (Tembok Penahan Tanah) sepanjang 72 meter di kiri-kanan badan jalan penghubung dua kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. 


Hari ini, Kamis (25/5/2023), pekerjaan di lokasi TPT pada STA 0+470 itu adalah menambah panjang bangunan tembok serta memantapkan konstruksi dengan pemadatan tanah dan pembersihan. 


"Pekerjaan memadatkan bagian pinggir TPT menggunakan material batu koral dengan tanah. Ini bertujuan agar kiri-kanan badan jalan yang disanggah dengan TPT menjadi lebih stabil dan tidak bergelombang setelah beberapa saat pekerjaan selesai," 


Perwira Pengawas TMMD Kodim Deliserdang, Kapten Inf Yudhi Candra menjelaskan, pekerjaan yang dilakukan hari ini berupa menambah panjang konstruksi TPT dari 72 meter yang akan dibangun.  


"Saat ini, pekerjaan TPT sudah mencapai 80 persen atau sekitar 57,6 meter dari total 72 meter. Kita akan dorong terus progres pekerjaannya hingga dalam beberapa hari ke depan sudah rampung 100 persen," ucap Kapten Yudhi.


Dalam memacu progres pekerjaan TPT ini, Kapten Yudhi tetap memastikan kualitas menjadi nomor satu.


"Kita tidak ingin TPT yang dibangun ini hanya sekadar asal jadi, tapi benar-benar berkualitas, sehingga daya tahan dan masa pakaian akan lebih lama," ungkapnya.

Selain Bronjong Kawat, Jalan TMMD Kodim Deliserdang Juga Diperkuat Konstruksi TPT 72 Meter


  Pembangunan jalan desa sepanjang 6.016 x 4,5 meter yang menghubungkan dua kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, juga ikut diperkuat Tembok Penahan Tanah (TPT) sepanjang 72 meter.


Konstruksi bangunan ini sengaja dikerjakan Satgas TMMD ke-116 Kodim 0204/Deliserdang guna menstabilkan tanah, sehingga permukaan badan jalan yang dibangun tidak bergelombang. 


Hal ini disampaikan Perwira Pengawas TMMD Kodim Deliserdang, Kapten Inf Yudhi Candra di sela pengecekan pekerjaan TPT di kiri-kanan badan jalan pada STA 0+470, Kamis (25/5/2023) siang. 


"Selain bronjong kawat sepanjang 70 meter, pembangunan jalan desa di TMMD ke-116 Kodim 0204/Deliserdang ini juga diperkuat konstruksi TPT, sehingga harapannya jalan yang dibangun ini lebih awet dan tahan masa pakainya," ucap Kapten Yudhi.


Sama seperti pekerjaan bronjong kawat atau sasaran fisik lainnya, pekerjaan TPT ini juga ikut dibantu warga masyarakat sekitar. 


Kehadiran warga yang ikut bergotongroyong membantu personil Satgas TMMD, tak urung membuat pekerjaan menjadi lebih ringan.


Partisipasi aktif warga masyarakat sipil dalam pelaksanaan TMMD ke-116 Kodim Deliserdang ini, memang sangat membantu percepatan proses pekerjaan yang ditangani Prajurit TNI dan Polri yang tergabung dalam Satgas.


"Kolaborasi antara TNI-Polri dengan Rakyat di TMMD ke-116 ini, memang menjadi salah satu tujuan dari poin penting dalam pelaksanaannya, sehingga tidak saja tercapai target untuk membantu pemerintah daerah mengakselerasikan pembanguan di pedesaan, tetapi juga terwujudnya Kemanunggalan TNI-Rakyat yang semakin kokoh seiring perkembangan jaman," urai Kapten Yudhi. 


Cara Satgas TMMD 116 Kodim Deliserdang Jadikan TNI Super Hero-nya Anak Kecil

 

 Dalam imajinasi setiap anak kecil, apakah yang tinggal di perkotaan maupun di pedesaan, memiliki tokoh idola yang menjadi Superhero dalam kehidupan sehari-harinya.


Tapi bagaimana kalau sosok Superhero anak kecil itu adalah Prajurit TNI yang berseragam loreng? Tentu ini menjadi luar biasa, mengingat Prajurit TNI juga memiliki kemampuan yang tak kalah hebatnya dengan Superman, Batman, Robin, Ironman, Thor dan sosok yang lainnya dalam cerita-cerita di layar kaca maupun film layar lebar. 


Terkait hal ini, personil Satgas TMMD ke-116 Kodim 0204/Deliserdang juga punya kisah menarik dengan anak-anak kecil di wilayah sasaran di Desa Pergulaan, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.


Dalam setiap interaksi di desa sasaran fisik, personil Satgas TMMD selaku membangun citra positif tentang sosok TNI kepada seluruh elemen masyarakat. 


Mulai dari orang tua, pria dewasa, remaja, para pelajar hingga anak-anak usai dini, semuanya diberi kesan yang mendalam, bahwa "TNI Itu Hebat dan Kuat, Bila Mendapat Dukungan dari Seluruh Rakyat Indonesia". 


Seperti Kamis (24/5/2023) siang tadi. Di sela waktu istirahatnya, seorang personil Satgas terlihat asyik bermain dengan seorang anak kecil.


Melihatnya sepintas, tidak ada hal istimewa dari interaksi personil Satgas TMMD itu dengan sang bocah. 


Tapi bila diteliti, ternyata ada niat mulia dari personil Satgas TMMD itu hingga menghabiskan waktu untuk bercengkrama dengan anak kecil pemilik warung tempatnya nongkrong di waktu istirahat.


"Saya ingin tanamkan di lubuk hati dan benak adik kecil ini, bahwa TNI itu juga seorang Superhero. Caranya melalui metode bermain sambil belajar," ucapnya. 


Pelajaran yang diberikan mengenai lagu-lagu nasional. Seperti Maju Tak Gentar, Halo-Halo Bandung dan lainnya. 


"Saya melantunkan syair lagu-lagu nasional itu, dan adik kecil ini mengikutinya. Ini terus diulang-ulang agar benar-benar tertanam dibenak adik kecil ini rasa cinta kepada Tanah Air, bangsa dan negara, khususnya kepada TNI," jelasnya. 


Sayangnya, waktu tidak mengijinkan bagi personil Satgas TMMD ini untuk bisa lebih lama bermain dengan si bocah. 


"Besok atau saat senggang, saya akan kembali untuk bermain sambil belajar dengannya. Mudah-mudahan, adik kecil ini menjadikan TNI sebagai Superhero-nya," harap personil Satgas TMMD itu sambil beranjak pergi.