Semua Dikerjakan Satgas TMMD Kodim Deliserdang Termasuk Membantu Memasak

  


Semuanya dibantu. Mulai dari membangunkan rumah yang lebih layak, hingga membantu memasak di dapur. 


Itulah yang dilakukan personil Satgas TMMD ke-116 Kodim 0204/Deliserdang yang saat ini bekerja merehab RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) milik bapak Marulitua Simatupang di Desa Pergulaan, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. 


Pagi tadi, Jumat (26/5/2023), tiga personil Satgas TMMD Kodim Deliserdang mendapat jamuan istimewa dari ibu Simatupang. Segelas kopi sebagai pembuka untuk mengawali pekerjaan merehab RTLH. 


Serda Sarman, salah satu dari tiga personil Satgas TMMD, mengaku sangat bersyukur karena kehadiran Prajurit TNI di wilayah Desa Pergulaan, terutama di rumah ibu Simatupang, sudah dianggap sebagai keluarga sendiri.


"Kami merasa seperti di rumah sendiri, apalagi dengan sikap ibu, bapak dan keluarga di sini yang dengan tulus ikhlas menerima kami apa adanya," ucap Serda Sarman sambil menyeruput kopi buatan ibu Simatupang.


Karena sudah merasa seperti di rumah sendiri, Serda Sarman pun dengan sigap pergi ke dapur. Ia ingin membantu ibu Simatupang memasak untuk makan siang.


"Saya sangat tak enak hati kalau ibu menolak saya untuk ikut membantu di dapur," kata Serda Sarman.


Ibu Simatupang pun hanya bisa mengangguk. Baginya, para personil Satgas TMMD Kodim Deliserdang ini, sudah bukan orang asing, meski baru 15 hari terakhir ini saling akrab.


"Kalian sudah ibu anggap seperti anak-anak sendiri. Jadi, jangan biarkan ibu terlalu dimanja ya...karena urusan dapur ini urusannya emak-emak," ucap Ibu Simatupang  dengan logat daerah yang kental. 


Sambil bercerita ini dan itu, Serda Sarman akhirnya ikut membantu semua pekerjaan memasak di dapur rumah ibu Simatupang.


Mulai dari mengiris cabai, dan bawang, menyiang ikan, menanak nasi hingga menggoreng, semuanya dikerjakan. 


Serda Sarman pun terlihat tidak canggung mengerjakan semua itu. "Saya sudah biasa memasak, Bu. Karena ini bagian pekerjaan kami di batalyon dulu," ucapnya menjelaskan. 


Setelah semua yang hendak dimasak buat makan siang selesai, Serda Sarman pun melanjutkan menggoreng pangan kecil buat teman ngopi.


"Bu, tempe ini saya goreng ya. Buat bapak dan teman kawan-kawan yang lagi ngopi," celetuk Serda Sarman.


Beginilah potret keseharian personil Satgas TMMD Kodim Deliserdang saat bersama warga di lokasi sasaran fisik. Tanpa sungkan dan canggung, pasti ikut membantu pekerjaan warga yang ada di sekitarnya. 


"Kemanunggalan TNI dengan Rakyat harus terus diasah, dibina dan diperkuat dengan cara apapun, sehingga Rakyat semakin cinta kepada TNI, dan TNI pun akan semakin kuat karena mendapat dukungan dari Rakyat," ucap Kapten Yudhi Candra, Perwira Pengawas TMMD Kodim Deliserdang dalam suatu kesempatan terpisah.

Kerja Keras Satgas TMMD Kodim Deliserdang Tuntaskan Pembangunan TPT Sepanjang 72 Meter



 Menjelang sore di penghujung hari Jumat (26/5/2023), pekerjaan membangun TPT (Tembok Penahan Tanah) sepanjang 72 meter berhasil dituntaskan personil Satgas TMMD ke-116 Kodim 0204/Deliserdang.


"Alhamdulillah. Pekerjaan membangun TPT ini sudah rampung seluruhnya. Sekarang kita hanya melakukan pemantapan konstruksinya saja, seperti memadatkan tanah di bagian tepi dalam TPT, atau membersihkan rumput liar yang mulai tumbuh," ucap Perwira Pengawas TMMD, Kapten Inf Yudhi Candra.


TPT yang berfungsi untuk menstabilkan tanah, dibangun pada ruas badan jalan yang menghubungkan Desa Pergulaan di Kecamatan Sei Rampah dengan Desa Sukasari di Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.


Keberadaan TPT ini akan semakin memperkuat konstruksi jalan sepanjang 6.016 x 4,5 meter, khususnya pada STA 0+470. 


"Dengan adanya TPT ini, maka badan jalan tidak akan longsor atau amblas, karena tanahnya yang labil. Dengan demikian, konstruksi badan jalan juga semakin kuat, sehingga mampu menahan beban dan masa pakainya juga akan lebih lama," urai Kapten Yudhi. 


Selain pekerjaan TPT, beberapa sasaran fisik lain yang ditangani Satgas TMMD Kodim Deliserdang, juga mulai mendekati tahap rampung. 


Seperti pekerjaan memadatkan badan jalan dengan material sirtu (pasir dan batu) ini, misalnya. Dari 6 Km lebih yang dikerjakan, tersisa sekitar 2.500 meter lagi yang akan dipadatkan. 


Begitu juga dengan pekerjaan membangun bronjong kawat sepanjang 70 meter, hanya tersisa tidak lebih dari 20 meter lagi yang belum ditangani. 


Sedangkan untuk pekerjaan gorong-gorong (Box Culvert) sebanyak tiga titik, progresnya juga terus dipacu, termasuk rehab tiga unit RTLH (Rumah Tidak Layak Huni), juga dikebut biar segera ditempati pemiliknya.


"Semua pekerjaan fisik ini terus dipacu progresnya, sehingga bisa segera dimanfaatkan oleh warga, namun tetap dengan kualitas yang baik," pungkas Kapten Yudhi.


Sebelum Bekerja, Satgas TMMD Kodim Deliserdang Ditawari Ngopi

 

Pagi hari sebelum memulai pekerjaan, sejumlah personil Satgas TMMD ke-116 Kodim 0204/Deliserdang mendapat perlakuan istimewa dari ibu Simatupang, pemilik rumah yang hendak direhab dalam program RTLH (Rumah Tidak Layak Huni), Jumat (26/5/2023).


"Wah...merepotkan ibu saja jadinya. Kami hanya duduk sebentar untuk mengatur pekerjaan di sini," ucap Serda Sarman.


Dua personil Satgas TMMD lainnya juga membenarkan. Mereka pun hanya bisa tersenyum simpul saat ibu Simatupang dengan cekatan menuangkan kopi ke dalam gelas yang dibawanya.


"Ini hanya segelas kopi. Biar bapak-bapak tambah semangat kerjanya," ucap ibu Simatupang memberi alasan.


Dalam pekerjaan rehab RTLH milik istri dari Marulitua Simatupang (49) ini, progresnya sudah mendekati rampung.


Tinggal beberapa pekerjaan tersisa yang belum ditangani. Seperti memasang lantai keramik, plafon, dan membangun fasilitas MCK (Mandi, Cuci dan Kakus).


Tiga jenis pekerjaan inilah yang tengah dibahas Serda Sarman bersama dua personil Satgas TMMD yang lain.


Dijelaskan Serda Sarman, pekerjaan rehab RTLH milik bapak Marulitua Simatupang ini sudah menyelesaikan pekerjaan utama. Yakni memasang dinding, memplester dinding bagian dalam dan luar, serta mengecatnya. Kemudian memasang atas seng. 


"Semua pekerjaan ini sudah selesai, tinggal pekerjaan lantai, memasang plafon dan mengecatnya, termasuk membangun MCK. Itu pun hanya memoles bangunan yang sudah ada," ungkap Serda Sarman.

Sebelum Rampung, Satgas TMMD Kodim Deliserdang Terus Mantapkan Konstruksi Tembok Penahan Tanah


 Pekerjaan membangun Tembok Penahan Tanah (TPT) sepanjang 72 meter di STA 0+470 hampir mendekati rampung. 


Namun demikian, personil Satgas TMMD ke-116 Kodim 0204/Deliserdang tetap tidak mau berhenti. 


Pekerjaan tambahan masih mereka lakukan. Yakni memadatkan tanah di bagian pinggir TPT agar konstruksinya semakin mantap. Selain itu, rumput liar juga ikut dibersihkan, sehingga fisik bangunan TPT semakin terlihat kokoh 


Inilah pemandangan yang terlihat di lokasi pembangunan TPT pada ruas jalan yang diperkeras dengan sirtu (pasir dan batu) yang menghubungkan Desa Pergulaan di Kecamatan Sei Rampah dengan Desa Sukasari di Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Jumat (26/5/2023).


Dijelaskan Perwira Pengawas TMMD Kodim Deliserdang, Kapten Inf Yudhi Candra, pekerjaan tambahan di TPT ini merupakan atensi dari Dansatgas, Letkol Czi Yoga Febrianto, SH, MSi. 


"Dansatgas meminta seluruh pekerjaan fisik yang mendekati rampung agar kembali dicek guna dimantapkan kualitas konstruksinya. Begitu juga di lokasi pekerjaan TPT ini. Bagi tepinya kembali ditimbun dan dipadatkan dengan tanah agar kondisinya rata dengan permukaan badan jalan," ungkap Kapten Yudhi.


Saat ini, dari 72 meter pekerjaan TPT, sudah terbangun sekitar 65 meter, sehingga hanya tersisa sekitar tujuh meter lagi. Dan jika cuaca tidak hujan, maka sore hari diperkirakan sudah selesai. 


Karenanya, sebelum pekerjaan TPT ini tuntas 100%, maka personil kembali mengecek kondisi di sepanjang konstruksi TPT, sehingga berbagai kekurangan yang ada bisa segera diperbaiki atau dibenahi," pungkas Kapten Yudhi. 


Giat Non Fisik TMMD 116 Kodim Deliserdang, Bahaya Terorisme dan Radikalisme Juga Bisa Sebabkan Bencana Non Alam

 

Bahaya terorisme dan radikalisme ternyata tidak hanya kepada pudarnya kesadaran bela negara,  nasionalisme dan cinta tanah air, tapi juga bisa berdampak terjadinya bencana non alam. 


Hal ini disampaikan Staf BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Pemkab Serdang Bedagai, Marnangkok Gultom saat mengisi materi sosialisasi Bahaya Terorisme dan Radikalisme yang digelar Satgas TMMD ke-116 Kodim 0204/Deliserdang di Aula Kantor Desa Cinta Kasih, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Kamis (25/5/2023).


"Bencana non alam oleh tindakan terorisme itu seperti rusaknya bangunan gedung akibat ledakan bom dan sejenisnya yang dilakukan dengan tujuan membuat teror," ucap Gultom. 


Karena itu, dirinya sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini, yang tidak saja untuk mencegah masuknya paham-paham kiri ke wilayah desa, tetapi juga bisa memberi pemahaman dari bahaya lain akibat terorisme dan radikalisme itu.


Dalam kegiatan ini, tampil sebagai pemateri utama adalah Serda Ranggali dari Kodim 0204/Deliserdang.


Berbagai penjelasan dan contoh diuraikan Serda Ranggali yang tujuannya untuk membangun kesadaran bernegara dan berbangsa Indonesia yang satu kepada segenap elemen masyarakat di Desa Cinta Kasih.


Satgas TMMD 116 Kodim Deliserdang Bekali Warga Pemahaman Bahaya Terorisme dan Radikalisme

 


Satgas TMMD ke-116 Kodim 0204/Deliserdang terus berupaya membangun kesadaran bernegara dan berbangsa Indonesia yang satu kepada warga di lokasi sasaran fisik di Desa Cinta Kasih, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. 


Salah satu upaya itu dengan menggelar sosialisasi bahaya Terorisme dan Radikalisme yang digelar di Aula Kantor Desa Cinta Kasih, Kamis (25/5/2023).


Tampil sebagai pemateri, Serda Ranggali dari Kodim 0204/Deliserdang dengan dihadiri Babinsa Koramil 0204-10/Sei Rampah, Staf BPBD Kabupaten Serdang Bedagai, para perangkat desa dan warga masyarakat setempat.


Mengawali paparannya, Serda Ranggali mengulas mengapa paham radikalisme sangat berbahaya?


Dikatakannya, adanya sikap radikalisme ini bisa berdampak buruk pada persatuan dan kesatuan yang sudah ada. Bahkan radikalisme juga bisa menjadi teror atau kekerasan hingga ketakutan pada masyarakat.


"Paham radikalisme ini membuat seseorang melakukan keinginannya dengan segala macam cara termasuk kekerasan," jelasnya.


Lantas, apa yang dimaksud dengan terorisme dan radikalisme itu? Diuraikan Serda Ranggali, terorisme tidak bisa lepas dari radikalisme. 


"Teroris itu tindakannya. Sementara radikalisme adalah paham yang merupakan fase menuju terorisme. Radikalisme cenderung menjiwai aksi terorisme," ungkapnya. 


Radikalisme bisa dipengaruhi oleh faktor permasalahan ekonomi. Karena manusia akan berusaha sekeras mungkin untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk menyebarkan suatu paham atau ideologi dengan cara kekerasan


Untuk itu, sosialisasi ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan pengetahuan warga serta bagaimana tetap menjaga situasi kondisi yang kondusif terhadap gangguan dan ancaman radikalisme yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban di masyarakat desa.


"Melalui sosialisasi ini, warga dan para perangkat desa diharapkan dapat mendeteksi dini hal-hal yang berkaitan dengan paham radikal dan terorisme tersebut sehingga dapat mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan,” terangnya.


Kepada semua komponen di wilayah Desa Cinta Kasih, Serda Ranggali mengajak untuk tidak acuh tak acuh terhadap bahaya radikalisme dan terorisme di sekitarnya.


“Masalah radikalisme atau terorisme ini merupakan persoalan yang serius. Oleh karenanya dibutuhkan kewaspadaan dari semua pihak tanpa terkecuali dengan berperan aktif melakukan pencegahan dari diri sendiri, keluarga, dusun/RT/RW dan lingkungan di atasnya," urai Serda Ranggali. 


Gerak Cepat Satgas TMMD Kodim Deliserdang Cegah Terorisme dan Radikalisme Masuk Desa

  



Satgas TMMD ke-116 Kodim 0204/Deliserdang kembali melaksanakan kegiatan non fisik berupa sosialisasi bahaya terorisme dan radikalisme kepada warga Desa Cinta Kasih, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Kamis (25/5/2023).


Sosialisasi yang digelar di Aula Kantor Desa Cinta Kasih itu bertujuan tidak saja untuk mencegah terorisme dan radikalisme berkembang di wilayah desa, tetapi juga menghindari warga desa terpengaruh oleh paham-paham kiri yang bertentangan dengan Ideologi Pancasila dan UUD 1945.


Tampil sebagai pemateri dalam kegiatan ini adalah Serda Ranggali dari Kodim 0204/Deliserdang.


Dalam paparannya, Serda Ranggali berharap melalui sosialisasi ini dapat menambah pemahaman dan pengetahuan warga serta bagaimana tetap menjaga situasi kondisi yang kondusif terhadap gangguan dan ancaman radikalisme yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban di  masyarakat desa.


"Melalui sosialisasi ini, warga dan para pengamat desa diharapkan dapat mendeteksi dini hal-hal yang berkaitan dengan paham radikal dan terorisme tersebut sehingga dapat mencegah hal-hal yang tidak kita inginkan,” terangnya.


Untuk itu, Serda Ranggali mengajak semua komponen di wilayah Desa Cinta Kasih untuk tidak acuh tak acuh terhadap bahaya radikalisme dan terorisme di sekitarnya.


“Masalah radikalisme atau terorisme ini merupakan persoalan yang serius. Oleh karenanya dibutuhkan kewaspadaan dari semua pihak tanpa terkecuali dengan berperan aktif melakukan pencegahan dari diri sendiri, keluarga, dusun/RT/RW dan lingkungan di atasnya," urai Serda Ranggali. 


Turut hadir di acara, antara lain Babinsa Koramil 0204-10/Sei Rampah, Staf BPBD Kabupaten Serdang Bedagai, perangkat desa Cinta Kasih dan pihak terkait lainnya.